Semarang, 24 April & 3 Mei 2024 – Dinas Ketahanan Pangan melakukan sidak kantin sekolah untuk memeriksa kebersihan dan kelayakan makanan yang dijual. Makanan yang diuji yakni makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya zat berbahaya yang mengancam kesehatan siswa. Selain itu syarat kelayakan gizi yang terkandung juga harus terpenuhi. Dengan adanya razia ini diharapkan para orang tua dan anak-anak dapat merasa nyaman dan aman untuk jajan di kantin sekolah.

       SD Hj. Isriati mendapat kunjungan periksa pada Rabu, 24 April 2024 dan alhamdulillah makanan yang di jual di kantin sudah memenuhi syarat dan bebas dari zat berbahaya. 

       Kegiatan selanjutnya yakni sosialisasi dari Dinas Ketahanan Pangan kepada siswa-siswi tentang makanan bergizi dan zat terlarang yang harus diwaspadai ketika anak-anak jajan di luar sekolah. Kegiatan ini dilakukan pada Jum’at, 3 Mei 2024 di halaman Sekolah. Pada kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Dr. Endang Sarwiningsih Setya Wulan, S.E., M.M., Ak. sekaligus yang memberi edukasi kepada anak-anak bagaimana cara memilih makanan yang aman dikonsumsi oleh kita. Turut hadir juga Dharma Wanita Dinas Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Pekunden, Lurah Pekunden, PKK Kelurahan Pekunden, Pengurus Komite SD Hj. Isriati, dan Guru wali kelas 4,5 yang mendampingi anak-anak kelas 4,5.

       Kegiatan ini sangat penting dilakukan agar siswa-siswi dan orang tua mengetahui makanan yang sehat mencakup makanan yang bergizi dan aman dikonsumsi. Manfaat gizi sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak. Selain itu sangat penting mengetahui pengolahan bahan makanan termasuk bahan yang ditambahkan kedalamnya (pewarna makanan, pemanis, pengawetnya, dll), oleh karenanya keamanan makanan menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan makanan yang akan dikonsumsi agar tetap sehat, makmur, dan sejahtera.

       Dalam kegiatan sosialisasi ini sebelumnya siswa-siswi dihimbau membawa jajanan sendiri untuk selanjutnya diujikan apakah jajanan yang dibawa mengandung zat berbahaya. Uji zat berbahaya ini meliputi antara lain uji Boraks, Formalin, dan pewarna berbahaya (Rhodamin B dan Methanyl Yellow). Seperti yang kita ketahui bahaya bahan non pangan yang seharusnya tidak digunakan dapat menyebabkan banyak penyakit dan gangguan kesehatan, seperti:

  1. Formalin, zat kimia ini berbahaya jika dikonsumsi oleh tubuh. Biasanya formalin digunakan sebagai pengawet makanan agar menjadi tahan lama dan tidak cepat basi. Tanda makanan yang mengandung formalin biasanya ada pada hampir semua makanan seperti daging ayam, nugget, tahu, dll. Misal pada bakso akan memiliki tekstur sangat kenyal, mengkilap, tidak lengket satu sama lain dan tidak berlendir, makanan ini akan tahan hingga 2 hari pada suhu ruang dan 15 hari pada lemari es. Adapun dampak kesehatan yang dialami yakni mual, muntah, pusing, gangguan pencernaan, ginjal, pancreas, kanker.
  2. Boraks, zat kimia ini digunakan sebagai pengawet dan pengenyal makanan, biasa digunakan untuk pengenyal bakso dan Mi. Bakso akan kenyal bila digigit seperti bola karet dan bila dipantulkan akan memantul. Mi yang mengandung boraks akan berwarna mengkilap dan tidak mudah putus. Adapun dampak kesehatan yang dialami yakni diare, muntah, gangguan ginjal, hati, kanker, dan masalah reproduksi.
  3. Rhodamin B dan Methanyl Yellow, zat ini biasa digunakan sebagai pewarna tekstil/kain. Pewarna ini sangat berbahaya jika digunakan sebagai pewarna makanan. Pewarna tekstil yang biasa digunakan adalah Rhodamin B (Warna Merah) dan Methanyl Yellow (warna kuning). Warna makanan Nampak sangat menyala dan mengkilap, kadang warna tidak merata karna terdapat gumpalan.  Setelah mengonsumsi terasa sedikit pahit, gatal tenggorokan, dan meninggalkan bekas di tangan. Makanan yang biasa menggunakan pewarna tekstil antara lain saus tomat, sirup dan makanan yang berwarna-warni. Adapun dampak kesehatan yang dialami yakni pembesaran hati dan ginjal, kerusakan dan gangguan hati, kanker, iritasi saluran pencernaan.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *