In House Training, Workshop Terdidik lalu Mendidik SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 SMG

Pada kesempatan kali ini SD Hj. Isriati kembali mengadakan pelatihan workshop dengan tema Terdidik lalu Mendidik. Pelatihan rutin ini didasari dari salah satu program kerja SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 SMG tahun 2024/2024 dalam rangka Peningkatan Pembelajaran Kreatif dan Inklusif untuk Pelajar SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 SMG. Acara dilaksanakan pada Jum’at, 5 Januari 2024 pukul 13.30-16.30 WIB bertempat di ruang kelas 2AB gedung sekolah yang diikuti seluruh guru-guru kelas dan mapel.

Adapun pembicara dalam training ini adalah:

Achmad Soleh, S.Ag. (Pembelajaran Karakter)
Dony Setyawan, S.Pd., M.Pd. (Pembelajaran Korea Kreatif)
Zazin Mualif, S.Pd. (Pembelajaran Kreatif OHio University)
Siti Nur Khumaidah, S.Pd.I. (Pembelajaran Inklusif)

Kegiatan dibuka oleh MC dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Isriati, dan Sekolah Jujur Sekolah Saya (SJSS) kemudian dilanjutkan sambutan Kepala Sekolah SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang Sri Lestari, S.Pd., M.Pd.

Memasuki acara inti yakni pemaparan materi dan pelatihan workshop yang diisi oleh narasumber pertama yakni Bapak Ahmad Soleh, S.Ag. Dalam pemaparannya tentang Pendidikan Karakter / Pembelajaran Karakter, bahwa yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan karakter adalah guru. Dalam menjalankan pekerjaannya guru dituntut mencetak karakter yang kuat, unggul, serta Rahmatan Lil ‘alamin sesuai visi SD Isriati.

Memasuki tema Pembelajaran Kreatif di Korea pemaparan narasumber kedua oleh Mr. Dony Setyawan, S.Pd.,M.Pd. yang menceritakan pengalamannya mengajar selama kurang lebih 3 bulan di Korea. Mr. Dony mengajar mulai dari jenjang TK hingga Universitas di Korea. Jeolla Elemntary School misalnya, beliau mendapatkan sambutan yang hangat dan antusias dari siswa-siswa di sana. Kelasnya sangat bersih karena dijaga oleh para siswa sendiri, dan disediakan alat kebersihan di dalam kelas masing-masing. Pembelajaran menggunakan tab/tablet dan disediakan chargernya di tiap lemari. Penilaian dilakukan dengan mengamati kegiaatan siswa setiap hari tanpa adanya penilaian tengah semester maupun akhir semester. Mr. Dony juga mengajarkan Bahasa Indonesia di Indonesian Corner yang juga menampilkan pameran kebudayaan Indonesia mulai dari tarian adat, makanan khas Indonesia, serta ada souvenir seperti wayang dan batik.

Tema pelatihan berikutnya yakni Bagaimana Buah Hati Belajar Bahasa Inggris yang disampaikan oleh Mr. Zazin Mulaif, S.Pd. beliau menyampaikan sebelumnya bahwa adanya wacana pembelajaran Bahasa Inggris akan dimasukkan kembali di Kurikulum Nasional pada tahun 2027. Kemudian Mr. Zazin menyampaikan bahwa siswa-siswi di luar negri mempelajari bahasa secara natural tanpa paksaan maupun tanpa beban karena adanya motivasi yang kuat untuk berlatih bahasa. Yang pertama adalah anak harus memahami bahasa, hal ini lebih utama sebelum kemampuan untuk berbicara langsung. Siswa diberikan ruang mengekspresikan diri dan menampilkan apapun yang dia bisa. Jangan diberitahu ketika dia salah, beri koreksi dengan masukan yang memotivasi dirinya agar timbul kepercayaan diri yang baik. Kemudian dalam pemelajaran bahasa inggris pada anak yang pertama adalah menyajikan materi secara kontekstual dengan mengabaikan grammar terlebih dahulu. Misal menanyakan makanan apa yang mereka bawa ke sekolah hari ini, dengan kegiatan yang bervariasi. Kemudian menggunakan media pembelajaran dan pola bahasa yang lazim dan bertema.

Pelatihan yang keempat sekaligus terakhir yakni Pelatihan Pembelajaran Inklusif oleh Mrs. Siti Nur Khumaidah, S.Pd.I. Pendidikan Inklusif pada berdasar pada Permendiknas no. 70 th 2009 tentang system penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan pada semua peserta didik berkebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan atau dan bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama dengan peserta didik lain pada umumnya. Ibu Siti menerangkan tentang pengertian pendidikan inklusif dan penanganan siswa berkebutuhan khusus, kemudian bagaimana peran semua instrument masyarakat dan pendidikan dalam menangani prinsip pendidikan inklusif ini.

Setelah mengikuti acara pelatihan ini diharapkan semua bapak-ibu guru mendapatkan tambahan ilmu dan strategi dalam mendidik siswa-siswi di kelas, agar membentuk anak-anak yang berkarakter unggul serta rahmatan lil’alamin.

Gallery Foto: